Sejak kemunculannya, Teknologi Informasi (Information Technology /
IT) merupakan alat bantu utama bagi industri finansial untuk
meningkatkan kinerja layanan dan operasional. Penerapan IT yang baik
dapat membantu perbankan dalam menghadapi kondisi ini. Lebih lanjutnya,
IT saat ini menjadi enabler berbagai layanan berbasis IT, seperti
Layanan ATM, EDC, atau e-Channel.
ITIL (IT Infrastructure Library) sebagai standar layanan berbasiskan
Teknologi Informasi sangat membantu meningkatkan kinerja TI di industri
perbankan.
ITIL atau Information Technology Infrastructure Library adalah suatu
rangkaian framework/metodologi pengelolaan infrastruktur, pengembangan,
serta operasi teknologi informasi (TI).
Dari perspektif bisnis, penerapan ITIL practices di industry perbankan memiliki benefit diantaranya:
a. IT services yang mampu menyelaraskan secara lebih baik dengan prioritas dan tujuan bisnis.
b. Mengetahui IT Cost sehingga bisnis mampu membuat perencanaan keuangan dengan lebih baik
c. Meningkatkan produktifitas bisnis, efisiensi, dan efektifitas
karena IT services lebih terpercaya dan bekerja lebih baik bagi business
user
d. Financial savings dengan cara memperbaiki resource management dan mengurangi rework
e. Lebih efektif dalam change management, yang memungkinkan bisnis
dapat terus mengikuti perubahan dan mengarahkan perubahan bisnis ke
pencapaian keuntungan
f. Memperbaiki kepuasan user dan customer terhadap IT
g. Memperbaiki perspesi dan brand image end-customer
Oleh karena itulah perlu pemahaman yang komprehensif terhadap
implementasi ITIL sebagai tools untuk meningkatkan IT Service/layanan
dan operasional TI di industri perbankan.
ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing
membahas suatu topik pengelolaan TI. Nama ITIL dan IT Infrastructure
Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government
Commerce (OGC) Britania Raya. ITIL memberikan deskripsi detail tentang
beberapa praktik TI penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur
yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi
TI.
Walaupun dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an, penggunaan ITIL baru
meluas pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi keduanya (ITIL
v2) yang paling dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan
ITSM (IT Service Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan
Service Support (Dukungan Layanan).
Pada 30 Juni 2007, OGC menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang
intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan
siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Dan kini
telah diterbitkan juga ITIL v3 Foundation 2011 dengan ada beberapa
perbaikan pada diagram dan konsep sekalipun masih bersifat sama dalam
hal pemahaman. Kelima bagian tersebut adalah:
1. Service Strategy
2. Service Design
3. Service Transition
4. Service Operation
5. Continual Service Improvement
METODE PENGAJARAN
Pelatihan ini menggunakan metode interaktif, dimana peserta
dikenalkan kepada konsep, framework/proses dan implementasi ITIL,
diberikan contoh kasus dan aplikasi untuk melakukan proses dan
implementasi ITIL, berlatih melakukan proses dan implementasi ITIL pada
contoh kasus di industri perbankan.
TUJUAN
Setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta diharapkan mampu:
• Memahami konsep dari pengelolaan IT berbasis layanan (IT Service
Management) berdasarkan framework IT Infrastructure Library (ITIL) versi
3.
• Memahami bagaimana integrated IT Service Management framework –
berdasarkan ITIL best practice guidelines- dapat diadopsi dan diadaptasi
dalam organisasi.
• Memahami proven practical guidance bagaimana memperkenalkan
integrated IT Service Management framework berdasarkan pendekatan ITIL
best practice guidelines service lifecycle.
• Melakukan analisis studi kasus ITIL dalam organisasi / perusahaannya baik secara team work atau perorangan
• Memahami tahapan serta metodologi dalam mengimplementasikan konsep
ITIL pada suatu organisasi / perusahaan berdasarkan prinsip dan model
continual improvement yang terdapat dalam pelatihan