Jumat, 01 Februari 2019

Unit Analisi E-government Provinsi Bali


Unit Analisi E-government Provinsi Bali


Di susun oleh :
KELOMPOK 6
1.Ananto DwiCahyo
2.Gilang Zakaria S
3.Inka Riesty Gunadi
4.Noval Dwi Prayudha


Kelas : 4KA10
Dosen : FARIDA, Skom, MMSI






FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS GUNADARMA
2019
 






Pengertian E-Government
 The World bank Group mendefinisikan E-Government sebagai :
 “E-Government   refers to the use by government agencies of information technologies (such as Wide Ares Networks, the Internet, and mobile computing) that have the ability to transform relations with citizens, business and other arms of government”

 Definisi lain :
“Electronic government or, e-government   is the process of transacting business between the public and government through the use automated systems and the internet network, more commonly refrerred to as the World Wide Web”

Pada intinya E-Government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah dan pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru, seperti : G2C (Government to Citizen), GSB (Government to Business Enterprises) dan G2G (Government to Government – inter agency relationship).

 Inpres 3/2003 Tentang Kebijakan dan  Strategi Nasional Pengembangan E-Government 
 “Pengembangan E-Government merupakan upaya untuk mengembangakan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan public secara efektif dan efisien. Melalaui pengembangan E-Government dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimasikan pemanfaatan teknolooi informasi.

Pemanfaatn teknologi informasi tersebut mencakup 2 aktivitas yang berkaitan, yaitu :
1.      pengolahan data, pengelolaan informasi,  sistem manajemen dan proses kerja secara elektronis 
2.      pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah Negara.

Menurut panduan dari KOMINFO (2003), isi minimal pada setiap situs web pemerintah
daerah :
1.      Selayang Pandang.
Menjelaskan secara singkat tentang keberadaaan Pemda bersangkutan (sejarah, moto, lambang dan arti lambang, lokasi dalam bentuk peta, visi dan misi)
2.      Pemerintahan Daerah
Menjelaskan struktur organisasi yang ada di Pemda bersangkutan (eksekutif, legislative) beserta nama, alamat, telepon, email dari pejabat daerah. Jika memungkinkan biodata dari pimpinan daerah ditampilkan agar masyarakat luas mengetahuinya
3.      Geografi
Menjelaskan antara lain keadaan topografi, demografi, cuaca dan iklim, social dan ekonomi, budaya dari daerah bersangkutan. Semua data dalam bentuk numeric atau statistic harus mencantumkan nama instansi dari sumber datanya
4.      Peta Wilayah dan Sumberdaya
Menyajikan batas administrasi wilayah dalam bentuk peta wilayah (dari Bakosurtanal) dan juga sumberdaya yang dimiliki oleh daerah bersangkutan dalam bentuk peta sumberdaya (dikeluarkan oleh instansi pemda yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pembuat peta) yang dapat digunakan untuk keperluan pengguna.
5.      Peraturan/Kebijakan Daerah
Menjelaskan peraturan daerah (perda) yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah bersangkutan. Melalui situs web pemerintah daerah ini semua perda yang dikeluarkan disosialisasikan kepada masyarakat luas.
6.      Buku Tamu
Tempat untuk menerima masukand ari pengguna situs web pemda bersangkutan

UNIT ANALISIS E-GOVERMENT DAN KATEGORIS
1.        Informasi Menu Utama dalam Website
a.       Potensi Daerah : informasi mengenai potensi yang ada pada pemerintah daerah, baik berupa potensi alam, pariwisata, perdagangan, dan lainnya
b.      Komoditas Utama : informasi mengenai kekayaan  dan hasil alam yang berada di pemerintahan daerah, berdasarkan sector pertanian, perkebunan, pertenakan, dan lainnya.
c.       Kualitas SDM : kualitas masyarakat pada pemerintah daera,  latar pendidikan yang harus dimiliki pada setiap masyarakat supaya dalam penempatan karyawan pada suatu perusahaan lebih mudah dan sesuai dengan jenjang pendidikan yang mereka dapat.

2.        Informasi tambahan dalam fasilitas Website
a.       Tahap 1 : informasi tambahan dalam bidang pendidikan, baik pendidikan secara formal atau bidang ilmu pengetahuan secara umum yang ada pada pemerintah daerah
b.      Tahap 2 : informasi tambahan di bidang perniagaan, baik kegiatannya maupun komoditi yang tersedia pada daerah pemerintahan tersebut.
c.       Tahap 3: informasi tambahan mengenai kegiatan yang berlangsung pada pemerintahan daerah ataupun kegiatan diluar pemerintahan daerah tersebut dan masih berkaitan

3.        Penyediaan hubungan
a.       G2C ( Government to Citizein) : tersediannya sarana penghubung antara pemerintah dengan masyarakat. Seperti komunikasi secara online atau forum diskusi
b.      G2B ( Government to Business) : informasi mengenai kerjasama yang akan dilakukan atau telah dilakukan oleh pemerintah daerah dengan perusahaan yang dapat menghasilkan keuntungan. Contohnya berkerjasama dalam proyek pembangunan jalan tol dengan investor
c.       G2G ( Government to Government) : informasi mengenai kerjasama dengan pemerintahan daerah , provinsi  lain

4.        Aksesibilitas
Kecepatan dalam akses jaringan untuk membuka website dan menu – menunya. Kecepatan dibedakan atas 3 jangkauan yaitu kurang dari 10 detik, antara 10 – 30 detik dan lebih dari 30 detik

5.        Disain
a.       Animasi : gambar yang didesaign begerak
b.      Grafis : perpaduaan dan komposisi warna yang baik
c.       Teks lengkap : tulisan mengenai website secara detail dan jelas serta mudah dimengerti.

6.        Jumlah tingkat informasi
Jumlah tingkatan informasi di dalam suatu situs web pemerintah akan digolongkan ke dalam 4 tingkatan.

Hal ini disesuaikan dengan isi Inpres 3/2003, yaitu :
a.       Tingkat 1 :
Persiapan, meliputi pembuatan situs informasi di setiap lembaga, penyiapan SDM, penyiapan sarana akses yang mudah, misalnya Warnet dll
b.      Tingkat 2 :
Pematangan, meliputi pembuatan situs informasi public interaktif dan pembuatan antar muka keterhubungan dengan lembaga lain
c.       Tingkat 3 :
Pemantapan, meliputi pembuatan situs transaksi pelayanan public dan pembuatan interoperabilitas aplikasi dan data dengan lembaga lain
d.      Tingkat 4 :
Pemanfaatan, meliputi pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang bersifat G2G (interagency relationship), G2B (Government to Business) dan G2C (Government to Citizen) yang terintegrasi.

Unit Analisis e – government telah memiliki bobot nilai begitu juga dengan kategorisnya. Bobot nilai yang diberikan disesuaikan dengan penilain berdasarkan analisis yang dilakukan. Berikut tabel unit analisis e-government dan kategorinya

Unit Analisi E-government Provinsi Bali


NO
Unit Analisis

Kategori Analisis
Provinsi
(Bali)
 Kabupaten 1
(Badung)
Kabupaten 2
( Bangli)
       1.       
Selayang Pandang

Sejarah,
Motto
Lambang
arti lambang
lokasi dalam bentuk peta
visi dan misi
       2.       
Pemerintahan Daerah

Eksekutif
Legislative
nama, alamat, telepon, e-mail dari pejabat daerah
biodata dari Pimpinan Daerah
      3.       
Geografi


Topografi
Demografi
cuaca dan iklim
sosial dan ekonomi
budaya dari daerah bersangkutan
Ada informasi berupa numeris / statistik dan harus mencantumkan nama instansi dari sumber datanya.

       4.       
Peta Wilayah dan Sumberdaya

peta wilayah
          
             
bentuk peta
sumberdaya
          
             
       5.       
Peraturan/Kebijakan Daerah


Peraturan Daerah (Perda) yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah bersangkutan.
            
             
       6.       
Buku Tamu


Buku Tamu
            
             


Forum
            
             
 
Dari kelompok kami sudah menganalisa tiga website pemerintahan yang berada pada provinsi bali, yaitu provinsi bali, kabupaten badung, dan kabupaten bangle. Dari tabel yang sudah di berikan dan sudah di isi oleh kelompok kami dapat disimpulkan bahwa wesbite yang di miliki oleh provinsi bali sedikit lebih berkembang di bandingkan dengan kabupaten badung dan kabupaten bangli. Terdapat 16 kolom kategori analisa yang tidak dimiliki oleh provinsi bali, sedangkan pada kabutane badung hanya terdapat 13 kolom kategori analisa dankabupaten bangli terdapat 9 kolom kategori analisa.
            Dari unit analisa selayang pandang website yang dimiliki oleh kabupaten bangli  memiliki semua kategori analisis yang ada ,yaitu sejarah, motto, lambang, arti lambang, lokasi dalam bentuk peta, dan visi & misi. Pada pada website provinsi bali tidak memiliki lokasi dalam bentuk peta, sedangkan pada website kabupaten badung tidak memiliki motto dan lokasi dalam bentuk peta.
            Selanjutnya pada pemerintahan daerah, pada unit analisa ini provinsi bali dan kabupaten badung memiliki semua kategori analisis yang ada, yaitu eksekutif, legislative, nama, alamat, telepon, e-mail dari pejabat daerah, dan biodata dari pimpinan daerah, sedangkan pada kabupaten bangli tidak memiliki eksekutif dan legislative.
            Kemudian dari unit analisa geografi website provinsi bali memiliki semua kategori analisis yang ada, yaitu topografi, demografi, cuaca dan iklim, social dan ekonomi, budaya dari daerah bersangkutan, dan informasi berupa statistik. Pada website kabupaten badung hanya memiliki social dan ekonomi, sedangkan pada kabupaten bangli hanya memiliki cuaca dan iklim, dan social & ekonomi.
            Pada unit analisa peta wilayah dan sumberdaya di provinsi bali dan kabupaten badung tidak memiliki informasi apapun, sedangkan pada provinsi bangli memiliki dua  kategori analisis yang ada , yaitu peta wilayah dan bentuk peta sumberdaya.
            Pada unit analisa peraturan/kebijakan daerah ketiga website memiliki kategori analisis yang ada , yaitu peraturan daerah yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah bersangkutan.
            Pada unit analisa buku tamu ketiga website tiga memiliki buku tamu.
            Dari tiga website yang kelompok kami analisa dapat di simpulkan bahwa website yang di miliki oleh provinsi bali lebih berkembang atau lebih banyak informasi yang dapat di sampaikan secara rinci dan termediasi secara digital dibandingkan dengan website kabupaten badung dan bangli.


 Kabupaten Badung
 
No.
Unit Analisis
Bobot Nilai
Kategori
Bobot Nilai
Jumlah Total
% Nilai Total
1
Informasi Menu
Utama dalam Web
Site
25%
Potensi daerah
Komoditas Utama
Kualitas SDM
40%
30%
30%
80
70
70
74
2
Informasi tambahan
dlm fasiltias web site
20%
Tahap I
Tahap II
Tahap III
20%
30%
50%
80
70
80
77
3
Penyediaan
Hubungan
15%
G2C
G2B
G2G
40%
30%
30%
80
80
80
80
4
Aksesibilitas
10%
< 10 detik
10 – 30 detik
> 30 detik
100%
70%
50%

100

70
5
Design
10%
Animasi
Grafis
Teks lengkap
30%
30%
40%
100
90
70
85
6
Jumlah tingkatan
Informasi
20%
1 Tingkat
2 Tingkat
3 Tingkat
4 Tingkat
25%
25%
25%
25%
90
70
70
80
77,5

Total




77
·         
            Pada unit analisa informasi menu utama pada kategori potensi daerah website kabupaten badung memiliki nilai 80. Pada kategori komoditas utama kabupaten badung mendapatkan nilai 70. Pada kualitas SDM kabupaten badung mendapatkan nilai 70. Pada unit analisa ini kabupaten badung mendapatkan nilai total 74.
            Pada unit analisa informasi tambahan dalam fasilitas website pada tahap I  kabupaten badung mendapatkan nilai 80. Pada tahap II kabupaten badung mendapatkan nilai 70. Pada tahap III kabupaten badung mendapatkan nilai 80. Pada unit analisa ini kabupaten badung mendapatkan nilai total 77.
            Pada unit analisa penyedia hubungan pada G2C kabupaten badung mendapatkan nilai 80. Pada G2B kabupaten badung mendapatkan nilai 80. Pada G2G kabupaten badung mendapatkan nilai 80. Pada unit analisa ini kabupaten badung mendapatkan nilai total 77.
            Pada unit analisa aksesibilitas website kabupaten badung memiliki kecepatan akses 10-30 detik sehingga mendapatkan nilai 70.
            Pada Unit analisa design pada kategori animasi kabupaten badung mendapatkan nilai 100. Pada kategori grafis kabupaten badung mendapatkan nilai 90. Pada kategori teks lengkap kabupaten badung mendapatkan nilai 70. Pada unit analisa ini kabupaten badung mendapatkan nilai total 85.
            Pada unit analisa jumlah tingkatan informasi pada 1 tingkat kabupaten badung mendapatkan nilai 90. Pada 2 tingkat kabupaten badung mendapatkan nilai 70. Pada 3 tingkat kabupaten badung mendapatkan nilai 70. Pada 4 tingkat kabupaten badung mendapatkan nilai 80. Pada unit analisa ini kabupaten badung mendapatkan nilai total 77,5.

    Kabupaten Bangli
 
No.
Unit Analisis
Bobot Nilai
Kategori
Bobot Nilai
Jumlah Total
% Nilai Total
1
Informasi Menu
Utama dalam Web
Site
25%
Potensi daerah
Komoditas Utama
Kualitas SDM
40%
30%
30%
80
70
70
74
2
Informasi tambahan
dlm fasiltias web site
20%
Tahap I
Tahap II
Tahap III
20%
30%
50%
80
80
80
80
3
Penyediaan
Hubungan
15%
G2C
G2B
G2G
40%
30%
30%
80
80
80
80
4
Aksesibilitas
10%
< 10 detik
10 – 30 detik
> 30 detik
100%
70%
50%

100


70
5
Design
10%
Animasi
Grafis
Teks lengkap
30%
30%
40%
90
90
80
86
6
Jumlah tingkatan
Informasi
20%
1 Tingkat
2 Tingkat
3 Tingkat
4 Tingkat
25%
25%
25%
25%
80
80
80
80
80

Total




78,1
            Nilai total yang didapatkan oleh kabupaten badung adalah 77.


·
Pada unit analisa informasi menu utama pada kategori potensi daerah website kabupaten bangli memiliki nilai 80. Pada kategori komoditas utama kabupaten bangli mendapatkan nilai 70. Pada kualitas SDM kabupaten bangli mendapatkan nilai 70. Pada unit analisa ini kabupaten bangli mendapatkan nilai total 74.
      Pada unit analisa informasi tambahan dalam fasilitas website pada tahap I  kabupaten bangli mendapatkan nilai 80. Pada tahap II kabupaten bangli mendapatkan nilai 80. Pada tahap III kabupaten bangli mendapatkan nilai 80. Pada unit analisa ini kabupaten bangli mendapatkan nilai total 80.
      Pada unit analisa penyedia hubungan pada G2C kabupaten bangli mendapatkan nilai 80. Pada G2B kabupaten bangli mendapatkan nilai 80. Pada G2G kabupaten bangli mendapatkan nilai 80. Pada unit analisa ini kabupaten bangli mendapatkan nilai total 80.
      Pada unit analisa aksesibilitas website kabupaten bangli memiliki kecepatan akses 10-30 detik sehingga mendapatkan nilai 70.
      Pada Unit analisa design pada kategori animasi kabupaten bangli mendapatkan nilai 90. Pada kategori grafis kabupaten bangli mendapatkan nilai 90. Pada kategori teks lengkap kabupaten bangli mendapatkan nilai 80. Pada unit analisa ini kabupaten bangli mendapatkan nilai total 86.
      Pada unit analisa jumlah tingkatan informasi pada 1 tingkat kabupaten bangli mendapatkan nilai 80. Pada 2 tingkat kabupaten bangli mendapatkan nilai 80. Pada 3 tingkat kabupaten bangli mendapatkan nilai 80. Pada 4 tingkat kabupaten bangli mendapatkan nilai 80. Pada unit analisa ini kabupaten bangli mendapatkan nilai total 80.
Nilai total yang didapatkan oleh kabupaten bangli adalah 78,1.

 Provinsi Bali

No.
Unit Analisis
Bobot Nilai
Kategori
Bobot Nilai
Jumlah Total
% Nilai Total
1
Informasi Menu
Utama dalam Web
Site
25%
Potensi daerah
Komoditas Utama
Kualitas SDM
40%
30%
30%
80
80
80
80
2
Informasi tambahan
dlm fasiltias web site
20%
Tahap I
Tahap II
Tahap III
20%
30%
50%
90
80
80
83
3
Penyediaan
Hubungan
15%
G2C
G2B
G2G
40%
30%
30%
80
80
80
80
4
Aksesibilitas
10%
< 10 detik
10 – 30 detik
> 30 detik
100%
70%
50%

100
70
5
Design
10%
Animasi
Grafis
Teks lengkap
30%
30%
40%
100
90
90
93
6
Jumlah tingkatan
Informasi
20%
1 Tingkat
2 Tingkat
3 Tingkat
4 Tingkat
25%
25%
25%
25%
90
80
80
80
82,5

Total




81,4
·         

Pada unit analisa informasi menu utama pada kategori potensi daerah website provinsi bali memiliki nilai 80. Pada kategori komoditas utama provinsi bali mendapatkan nilai 80. Pada kualitas SDM provinsi bali mendapatkan nilai 80. Pada unit analisa ini provinsi bali mendapatkan nilai total 80.
      Pada unit analisa informasi tambahan dalam fasilitas website pada tahap I  provinsi bali mendapatkan nilai 90. Pada tahap II provinsi bali mendapatkan nilai 80. Pada tahap III provinsi bali mendapatkan nilai 80. Pada unit analisa ini provinsi bali mendapatkan nilai total 83.
      Pada unit analisa penyedia hubungan pada G2C provinsi bali mendapatkan nilai 80. Pada G2B provinsi bali mendapatkan nilai 80. Pada G2G kabupaten bangli mendapatkan nilai 80. Pada unit analisa ini provinsi bali mendapatkan nilai total 80.
      Pada unit analisa aksesibilitas website provinsi bali memiliki kecepatan akses 10-30 detik sehingga mendapatkan nilai 70.
      Pada Unit analisa design pada kategori animasi provinsi bali mendapatkan nilai 100. Pada kategori grafis provinsi bali mendapatkan nilai 90. Pada kategori teks lengkap provinsi bali mendapatkan nilai 90. Pada unit analisa ini provinsi bali mendapatkan nilai total 93.
      Pada unit analisa jumlah tingkatan informasi pada 1 tingkat provinsi bali mendapatkan nilai 90. Pada 2 tingkat provinsi bali mendapatkan nilai 80. Pada 3 tingkat provinsi bali mendapatkan nilai 80. Pada 4 tingkat provinsi bali mendapatkan nilai 80. Pada unit analisa ini provinsi bali mendapatkan nilai total 81,4
Nilai total yang didapatkan oleh provinsi bali adalah 81,4.Provinsi Bali website yang paling besar nilai totalnya.