TUGAS PENG.
TEKNOLOGI SISTEM CERDAS
Nama :Inka Riesty Gunadi
Npm :13115384
Kelas :3KA10
Dosen :Essy Malays Sari Sakti
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
Agen logika merupakan agen yang
memiliki kemampuan bernalar secara logika. Ketika beberapa solusi tidak secara
eksplisit diketahui, maka diperlukan suatu agen berbasis logika. Logika sebagai
Bahasa Representasi Pengetahuan memiliki kemampuan untuk merepresentasikan
fakta sedemikian sehingga dapat menarik kesimpulan (fakta baru, jawaban).
Sedangkan pengetahuan merupakan komponen yang penting, sehingga terdapat
perbedaan jika diterapkan pada dua agent, yakni problem solving agent dan
knowledge-based agent.Agen Berbasis Pengetahuan atau
Knowledge Base (KB) merupakan Himpunan representasi fakta yang diketahui
tentang lingkungannya. Tiap fakta disebut sebagai sentence. Fakta tersebut
dinyatakan dalam bahasa formal sehingga bisa diolah, menambahkan sentence baru
ke KB. Inference Engine merupakan menentukan fakta baru yang dapat diturunkan
dari pengetahuan yang sudah ada dalam KB. Agen Berbasis Pengetahuan dalam
representasi, agent dapat dipandang dari knowledge level. Apa saja informasi
yang diketahui? Misal sebuah robot “mengetahui” bahwa gedung B di antara gedung
A dan gedung C. Agent dapat dipandang dari implementation level Bagaimana
representasi informasi yang diketahuinya? Logical sentence di_antara(gdB, gdA,
gdC). Natural language “Gedung B ada di antara gedung A dan gedung C”. Agen Berbasis Pengetahuan, pilihan
representasi berpengaruh terhadap apa yang bisa dilakukan inference engine.
Pada pendekatan deklaratif programmer memberitahu agent informasi tentang
environment. Kalau informasi kurang, agen bisa melengkapinya sendiri. Jika
dibandingkan dengan pendekatan prosedural programmer secara eksplisit memrogram
agen untuk bertindak. Sehingga bagaimana jika program tidak benar, maka akan
besar kemungkinan menyebabkan kesalahan.Agen Berbasis Pengetahuan, permasalahannya
adalah bagaimana representasi yang tepat, sehingga ada dua hal yang harus
diperhatikan expressive bisa menyatakan fakta tentang environment, Tractable
bisa mengolah/ memproses inference engine (dengan cepat). Knowledge merupakan
power atau kekuatan dari pemrograman secara deklaratif. Representasi dan
penalaran membentuk suatu Intelligence.
1. KNOWLADGE BASE AGENT
Agen Berbasis Pengetahuan, Knowledge
Base (KB) menyatakan apa yang “diketahui” oleh si agent Pendekatan deklaratif
membangun agent: “beritahu” informasi yang relevan, simpan dalam KB. Agen dapat
ditanya (atau bertanya diri sendiri) apa yang sebaiknya dilakukan berdasarkan
KB. Maka sebuah agen berbasis pengetahuan harus bisa mereprentasikan world,
state, action, dst. Menerima informasi baru (dan meng-update representasinya).
Menyimpulkan pengetahuan lain yang tidak eksplisit (hidden property). q Menyimpulkan action apa yang perlu diambil.Agen Berbasis Pengetahuan atau
Knowledge Base (KB) merupakan Himpunan representasi fakta yang diketahui
tentang lingkungannya. Tiap fakta disebut sebagai sentence. Fakta tersebut
dinyatakan dalam bahasa formal sehingga bisa diolah, menambahkan sentence baru
ke KB. Inference Engine merupakan menentukan fakta baru yang dapat diturunkan
dari pengetahuan yang sudah ada dalam KB.
2.WUMPUSWORLD
Aturan main Wumpus :
Aturan main Wumpus :
- Performance measure: emas +1000, mati -1000, gerak -1, panah -10
- Environment: Matriks 4x4 kamar. Initial state [1,1]. Ada gold, wumpus dan pit yang lokasinya dipilih secara acak.
- Percept:
Breeze: kamar di samping lubang jebakan ada hembusan angin
Glitter: kamar di mana ada emas ada kilauan/sinar
Smell: kamar di samping Wumpus berbau busuk - Action: maju, belok kiri 90◦ , kanan 90◦ , tembak panah (hanya 1!), ambil benda
Sifat Wumpus :
- (Fully) observable? Tidak, hanya bisa persepsi local
- Deterministic? Ya, hasil tindakan jelas & pasti
- Episodic? Tidak, tergantung action sequence
- Static? Ya, gold, wumpus, pit tidak bergerak
- Discrete? Ya
- Single agent? Tidak
3.LOGIC
IN GENERAL-MODELS AND ENTAILMENT
Logic adalah bahasa formal untuk merepresentasikan informasi sedemikian hingga kesimpulan dapat dibuat dalam pembuatan kesimpulan pasti harus menggunakan bahasa yg benar dalam pembuatan bahasa yang tepat Syntax mendefinisikan kalimat-kalimat pada bahasa kemudian Semantics mendefinisikan arti kalimat; misal, mendefinisikan kebenaran sebuah kalimat. Entailment berarti sesuatu fakta bisa disimpulkan dari (kumpulan) fakta lain Entailment dapat juga berarti sebuah hubungan antar kalimat ( syntax) yang didasarkan pada semantics kemudian Model adalah sebuah “dunia” di mana kebenaran suatu sentence bisa diuji.
Logic adalah bahasa formal untuk merepresentasikan informasi sedemikian hingga kesimpulan dapat dibuat dalam pembuatan kesimpulan pasti harus menggunakan bahasa yg benar dalam pembuatan bahasa yang tepat Syntax mendefinisikan kalimat-kalimat pada bahasa kemudian Semantics mendefinisikan arti kalimat; misal, mendefinisikan kebenaran sebuah kalimat. Entailment berarti sesuatu fakta bisa disimpulkan dari (kumpulan) fakta lain Entailment dapat juga berarti sebuah hubungan antar kalimat ( syntax) yang didasarkan pada semantics kemudian Model adalah sebuah “dunia” di mana kebenaran suatu sentence bisa diuji.
Propositionan logic: Syntax
Propositional logic adalah logika
paling sederhana menggambarkan ide dasar,symbol proposisi P1,P2 dll adalah
sebuah kalimat.
Logika Propositional : Semantics
Tiap model menspesifikasikan
true/false untuk setiap symbol proposisi.
Tabel Kebenaran untuk Inference
Logical equivalence
Dua
kalimat adalah logically equivalent if bernilai true pada model yang
sama: α ≡ ß iff α╞ β and β╞ α
Validity dan satisfiability
- Sebuah kalimat adalah valid jika bernilai true pada semua model.
- Validity dihubungkan ke inference melalui Deduction Theorem: KB ╞ α if and only if (KB α) is valid
- Sebuah kalimat adalah satisfiable jika bernilai true pada beberapa model.
- Sebuah kalimat adalah unsatisfiable jika bernilai salah pada semua model.
- Satisfiability dihubungkan ke inference melalui : KB ╞ α if and only if (KB α) is unsatisfiable
Resolution
- Conjunctive Normal Form (CNF)
- conjunction of disjunctions of literals
- clauses
Resolution
inference rule (for
CNF):
Forward chaining
Diberikan suatu
himpunan fakta dalam workingmemory, gunakan rules untuk membangkitkan
fakta baru sampai goaldicapai.
•Langkah-langkah:
1)Cocokkan bagian IF
dari setiap ruleterhadap fakta-fakta dalam working memory.
2)Jika ada lebih dari
satu ruleyang dapat digunakan(lebih dari satu rule yang berjalan), pilih
satu yang akan diaplikasikan dengan menggunakan resolusi konflik.
3)Berlakukan
ruletersebut. Jika fakta baru diperoleh, tambahkan ke working memory.
4)Stop (atau exit)
ketika kesimpulan ditambahkan ke working memory atau jika ada rule yang
menetapkan proses berhenti.
Backward chaining
Mesin inferensi
menjelajah secara mundur (backward) rantai inferesi (chain)
dimulai dari tujuan (goal) dalam working memory.
•Terdiri dari 3
langkah utama:
1. Pilih rulesyang
konklusi-nya sesuai dengan goal.
2. Ganti goal dengan
premis dari ruleterpilih. Jadikan sebagai sub-goals.
3. Kerjakan backwardssampai
semua sub-goalsbernilai true. Ini dicapai dengan:
–Ditemukannya fakta
(dalam working memory) atau
–Pengguna menyediakan
informasi tersebut.
Ide:
bekerja backwards dari query q: membuktikan q dengan BC,
cek jika q
sudah diketahui, atau
buktikan
dengan BC semua premise pada beberapa rule concluding q
Avoid
loops: chek jika subgoal baru sudah siap pada stack tujuan
Avoid
repeated work: check if new subgoal telah terbukti benar, atau telah gagal
Logika Proposisi
Proposisi
Logika adalah metode atau teknik
yang diciptakan untukmeneliti ketepatan penalaran
serta mengkaji prinsip-prinsip
penalaran yang benar dan penarikan kesimpulanyang
absah.Ilmu logika berhubungan
dengan kalimat-kalimat(argumen) dan hubungan yang
ada
diantara kalimat-kalimat tersebut.
http://share.its.ac.id/pluginfile.php/1369/mod_resource/content/1/8._Propotional_Logic.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar