Rabu, 18 Oktober 2017

Logika Orde Pertama




            TUGAS PENG. TEKNOLOGI SISTEM CERDAS


Nama :Inka Riesty Gunadi
Npm    :13115384
Kelas   :3KA10
Dosen   :Essy Malays Sari Sakti





UNIVERSITAS GUNADARMA
2017


     Logika Order Pertama adalah sebuah bahasa formal yang digunakan di ilmu matematika, philosophy, bahasa dan ilmu computer. Disebut juga kalkulus predikat, merupakan logika yang digunakan untuk merepresentasikan masalah yang tidak dapat direpresentasikan dengan menggunakan proposisi. Logika predikat dapat memberikan representasi fakat-fakta sebagai suatu pernyataan yang mapan (well form). Kalkulus predikat bisa menganalisakan kalimat-kalimat ke dalam subjek dan argumen dalam berbagai cara yang berbeda-beda, yang pada akhirnya kalkulus predikat bisa digunakan untuk memecahkan problem of multiple generality (masalah dalam berbagai keadaan umum) yang telah membingungkan sebagian besar ahli-ahli logika abad pertengahan. Dengan menggunakan logika predikat ini, untuk pertama kalinya, para ahli-ahli logika bisa memberikan quantifier yang cukup umum untuk merepresentasikan semua argumen yang terdapat pada natural language.


Sintak dan semantik logika orde pertama

Memulai bagian ini dengan menentukan secara lebih tepat cara di mana dunia yang mungkin Logika orde pertama mencerminkan komitmen ontologis terhadap objek dan relasi. Lalu mengenalkan berbagai elemen bahasa, menjelaskan semantik mereka saat ikut.

a.Models for first-order logic
Setiap model menghubungkan kosa kata dari kalimat logis ke elemen dunia yang mungkin, sehingga kebenaran dari setiap kalimat bisa ditentukan. Jadi, model simbol proposisi proporsional link proposisi untuk standar nilai kebenaran Model untuk logika orde pertama jauh lebih menarik.

b. Symbols and interpretations
Elemen sintaksis dasar logika orde pertama adalah simbol yang mewakili objek,
hubungan, dan fungsi. Simbolnya, oleh karena itu ada 3 jenis :
 1.Constant symbols
 2.Predicate symbols
 3.function symbols
Jadi, selain objek, relasi, dan fungsinya, masing-masing model mencakup interpretasi 
yang menentukan secara tepat objek mana, relasi
dan fungsi disebut oleh simbol, predikat, dan fungsi konstan.
 
C.Terms 
Terms adalah ekspresi logis yang mengacu pada objek. Simbol-simbol konstan adalah istilah,
tetapi tidak selalu nyaman untuk memiliki simbol yang berbeda untuk memberi nama setiap objek.
 
D. Atomic sentences
Adalah terbentuk dari simbol predikat yang secara opsional diikuti oleh daftar istilah yang 
diberi tanda kurung,Kalimat atom benar dalam model yang diberikan jika relasi dimaksud oleh 
predikat simbol memegang di antara objek yang disebut oleh argumen.
 
E. Complex sentences
Kita bisa menggunakan connectives logis untuk membangun kalimat yang lebih kompleks, 
dengan sintaks yang sama dan semantik seperti pada kalkulus proposisional.
 
F. Quantifiers
Begitu kita memiliki logika yang memungkinkan objek, wajar jika ingin mengekspresikan 
properti dari keseluruhan koleksi objek, alih-alih menyebutkan objek dengan nama. Kuantifier 
membiarkan kita melakukan hal ini. Logika orde pertama berisi dua pengukur standar, 
disebut universal dan eksistensial.
 
G. Equality
Logika orde pertama mencakup satu cara lagi untuk membuat kalimat atomik, 
selain menggunakan predikat dan istilah seperti yang dijelaskan sebelumnya. 
Kita bisa menggunakan simbol persamaan untuk menandakan dua istilah itu mengacu
 pada objek yang sama.
 
 
Penggunaan logika orde pertama
 
1.      Assertions and queries in first-order logic
2.      The kinship domain
3.      Numbers, sets, and lists
 


Penggunaan logika orde pertama
 
1.      Assertions and queries in first-order logic
2.      The kinship domain
3.      Numbers, sets, and lists
 
Rekayasa pengetahuan pada logika orde pertama
 
1.      Identify the task.
2.      Assemble the relevant knowledge.
3.      Decide on a vocabulary of predicates, functions, and constants.
4.      Encode general knowledge about the domain
5.      Encode a description of the specific problem instance.
6.      Pose queries to the inference procedure and get answers.
7.      Debug the knowledge base.
 
Logika proposisi vs. Inferensi Logika Orde Pertama
 
        Bagian ini dan selanjutnya mengenalkan ide-ide yang mendasari sistem inferensi logis modern.
Kita mulai dengan beberapa aturan inferensi sederhana yang bisa diterapkan pada kalimat dengan 
quantifiers untuk mendapatkan kalimat tanpa tanda pengenal. Aturan ini secara alami mengarah 
pada gagasan bahwa pesanan pertama Kesimpulan dapat dilakukan dengan mengubah basis 
pengetahuan menjadi logika dan penggunaan proposisional Inferensi proposisional,
yang sudah kita ketahui bagaimana melakukannya.Bagian selanjutnya menunjukkan sebuah 
 jalan pintas yang jelas, mengarah ke metode inferensi yang memanipulasi kalimat orde pertama 
secara langsung.

 
Unifikasi dan Lifting

Unifikasi adalah usaha untuk mencoba membuat dua ekspresi menjadi identik (mempersatukan keduanya) dengan mencari substitusi-substitusi tertentu untuk mengikuti peubah-peubah dalam ekspresi mereka tersebut. Unifikasi merupakan suatu prosedur sistematik untuk memperoleh peubah-peubah instan dalam wffs. Ketika nilai kebenaran predikat adalah sebuah fungsi dari nilai-nilai yang diasumsikan dengan argumen mereka, keinstanan terkontrol dari nilai-nilai selanjutnya yang menyediakan cara memvalidasi nilai-nilai kebenaran pernyataan yang berisi predikat. Unifikasi merupakan dasar atas kebanyakan strategi inferensi dalam Kecerdasan Buatan. Sedangkan dasar dari unifikasi adalah substitusi.
Suatu substitusi (substitution) adalah suatu himpunan penetapan istilah-istilah kepada peubah, tanpa ada peubah yang ditetapkan lebih dari satu istilah. Sebagai pengetahuan jantung dari eksekusi Prolog, adalah mekanisme unifikasi.
Aturan-aturan unifikasi :
  1. Dua atom (konstanta atau peubah) adalah identik.
  2. Dua daftar identik, atau ekspresi dikonversi ke dalam satu buah daftar.
  3. Sebuah konstanta dan satu peubah terikat dipersatukan, sehingga peubah menjadi terikat kepada konstanta.
  4. Sebuah peubah tak terikat dipersatukan dengan sebuah peubah terikat.
  5. Sebuah peubah terikat dipersatukan dengan sebuah konstanta jika pengikatan pada peubah terikat dengan konstanta tidak ada konflik.
  6. Dua peubah tidak terikat disatukan. Jika peubah yang satu lainnya menjadi terikat dalam upa-urutan langkah unifikasi, yang lainnya juga menjadi terikat ke atom yang sama (peubah atau konstanta).
  7. Dua peubah terikat disatukan jika keduanya terikat (mungkin melalui pengikatan tengah) ke atom yang sama (peubah atau konstanta)

Forward dan Backward Chaining

  • ·      Forward chaining :
– Suatu rantai yang dicari atau dilewati/dilintasi dari suatu permasalahn untuk memperoleh solusi.
– Penalaran dari fakta menuju konklusi yang terdapat dari fakta.
  • ·         Backward chaining :
– Suatu rantai yang dilintasi dari suatu hipotesa tersebut.
– Tujuan yang dapat dipenuhi dengan pemenuhan sub tujuannya.
·         Contoh rantai inferensi :
gajah(x) -> mamalia (x)
mamalia(x) -> binatang(x)
 


Referensi :
Ebook Artifical Intelligence A Modern Approach(3rd Edition)
Download: 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar